Allah SWT tentu benci
terhadap hamba-Nya yang bermaksiat kepada-Nya. Namun sebaliknya, Allah SWT amat
suka dan bergembira terhadap orang-orang yang segera bertobat dari dosa dan
kemaksiatannya. Allah SWT bahkan menegaskan, bahwa ampunan-Nya bagi orang-orang
yang mau bertobat adalah selalu lebih besar dari dosa-dosanya. Dalam hal ini, Rasulullah
saw. bersabda, sebagaimana dituturkan Abu Dzarr ra., bahwa Allah SWT telah
berfirman, “Siapa saja yang menjumpai-Ku dengan memikul dosa sepenuh bumi—selama
dia tidak menyekutukan Aku dengan apapun—maka aku akan menjumpainya dengan
membawa ampunan sepenuh bumi pula.” (HR Muslim).
Anas ra.
juga berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Demi Zat yang
jiwaku ada di tangan-Nya, andai kalian berbuat dosa hingga dosa-dosa kalian
memenuhi langit dan bumi, kemudian kalian memohon ampunan kepada Allah, maka
pasti Allah mengampuni kalian.’” (HR Ahmad).
Karena
itulah, Rasulullah saw. menyuruh kita untuk banyak bertobat kepada Allah SWT,
sebagaimana sabdanya, "Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah
SWT dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertobat kepada Allah
dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR Muslim).
Pertanyaannya:
Bagaimana cara tobat yang benar dan sempurna? Dalam hal ini, Muhammad bin Kaab
pernah berkata, “Tobat (yang benar/sempurna) menghimpun empat perkara: (1)
istighfar dengan lisan; (2) meninggalkan perbuatan maksiat; (3) bertekad dalam
hati untuk tidak kembali berbuat dosa; (4) meninggalkan teman-teman yang
jahat.”
Komentar
Posting Komentar