Langsung ke konten utama

Menjaga dan Memuliakan Shalat,


Shalat adalah salah satu ibadah yang paling utama. Di antara bukti bahwa shalat adalah amal ibadah yang paling utama adalah karena shalat adalah amal hamba yang paling pertama akan dihisab oleh Allah SWT pada Hari Kiamat nanti. Rasul saw. bersabda, “Amal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada Hari Kiamat nanti adalah shalat.” (HR al-Baihaqi).
Karena itu wajar jika para ulama dulu sangat menjaga dan memuliakan shalat. Salah satunya ditunjukkan oleh seorang ulama besar, Sufyan bin Uyainah. Sufyan bin Uyainah tidak pernah ketinggalan shalat berjamaah di masjid. Ia bahkan biasa hadir di masjid sebelum azan dikumandangkan. Tentang ini, Abu Musa al-Anshari pernah mendengar Sufyan bin Uyainah berkata, “Janganlah kamu seperti orang yang berkelakuan buruk, yaitu orang yang tidak mau datang ke masjid untuk menunaikan shalat kecuali setelah iqamat dikumandangkan. Akan tetapi, datanglah ke masjid untuk menunaikan shalat sebelum azan dikumandangkan.”
Dalam pandangan Sufyan bin Uyainah, kehadiran di masjid sebelum azan dikumandangkan untuk shalat berjamaah adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap ibadah shalat. Tentang ini Abu Musa al-Anshari pernah mendengar Sufyan bin Uyainah berkata, “Di antara tanda-tanda orang yang menghormati shalat adalah mendatangi masjid untuk menunaikan shalat berjamaah sebelum azan diperdengarkan.” (Abu Nu’aim al-Asbahani, Hilyah al-Awliyâ’, 7/284-285).
Semoga kita termasuk orang-orang yang menjaga dan memuliakan shalat-shalat kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesombongan Hanya Milik Allah SWT

https://cintaquran.com/publik/2017/04/17/kesombongan-hanya-milik-allah-swt/ Rasulullah Muhammad saw. pernah bersabda bahwa Allah SWT telah berfirman, “ Kesombongan adalah selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Karena itu, siapa saja yang merampas salah satunya dari-Ku, pasti Aku akan melemparkannya ke dalam api neraka. ”  (HR Abu Dawud dan Ibn Majah). Setidaknya ada dua  ‘ibrah  (pelajaran) yang dapat dipetik dari hadis qudsi di atas.  Pertama : terkait dengan keimanan, seorang Muslim harus meyakini bahwa Allahlah yang pantas memiliki sifat sombong ( al-kibr ) dan takabur ( at-takabbur ). Ini adalah berdasarkan klaim Allah sendiri di dalam al-Quran yang menyifati Diri-Nya dengan  Al-Mutakabbir , yang bisa bermakna ‘Yang Mahasombong’ atau ‘Yang Mahatakabur’ (Lihat: QS al-Hasyr [59]: 23). Menurut al-Qurthubi, ketika menafsirkan ayat ini, Allah SWT menamai Diri-Nya dengan  Al-Mutakabbir  karena Allah sendiri menganggungkan Diri-Nya sebagai...

Ikhlas Menentukan Keshalihan Amal

https://cintaquran.com/publik/2017/04/20/ikhlas-menentukan-keshalihan-amal/ Allah SWT berfirman (yang artinya):  Tidaklah mereka itu diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan tulus ikhlas menjalankan agama-Nya semata-mata, dengan lurus dan menegakkan shalat serta menunaikan zakat. Itulah agama yang benar  (TQS al-Bayyinah [98]: 5). Allah SWT pun berfirman (yang artinya):  Sama sekali tidak akan sampai kepada Allah daging-daging dan darah-darah hewan korban itu. Namun, yang akan sampai kepada Dia hanyalah ketakwaan kalian   (TQS al-Haj [22]: 37) Allah SWT juga berfirman (yang artinya): Katakanlah (Muhammad),  “Sekalipun kalian semua sembunyikan apa saja yang ada di dalam hati kalian ataupun kalian tampakkan, pasti itu diketahui juga oleh Allah.”  (TQS Ali-lmran [3]: 29) Rasulullah saw. pun bersabda,  “Sungguh amal perbuatan itu bergantung pada niatnya dan sungguh bagi setiap orang itu apa saja yang telah ia niatkan. Karena itu s...

Hati Hati Fitnah Dunia

Suatu ketika Rasulullah saw. pernah berkhutbah di hadapan orang-orang, “Wahai manusia, demi Allah, aku tidak mengkhawatirkan kalian kecuali saat Allah memberikan kekayaan dunia ini kepada kalian.” (HR Ibn Abu ad-Dunya’). Kita membayangkan, saat itu Rasulullah saw. berkhutbah di kalangan para Sahabat yang rata-rata hidup zuhud. Dunia (harta) mungkin ada dalam genggaman sebagian mereka, tetapi tidak menguasai kalbu-kalbu mereka. Fokus mereka tetaplah akhirat. Karena itulah kita mengenal Sahabat Abu Bakar ra., Umar bin al-Khaththab ra., Utsman bin Affan ra. atau Abdurrahman bin Auf yang kaya raya. Namun, kita pun mengenal mereka sebagai para Sahabat terbaik dalam hal ibadah mereka, dakwah mereka, infak mereka termasuk jihad mereka di jalan Allah SWT. Lalu mengapa Rasulullah saw. sampai harus mengkhawatirkan mereka dengan fitnah dunia? Itu berarti, fitnah dunia sangatlah dahsyat. Bukankah sebagian Sahabat pernah tergelicir saat Perang Uhud, saat mereka berlari meninggalkan perint...