Al-Quran sejatinya merupakan kitab
kehidupan. Apalagi al-Quran telah menjelaskan semua hal yang dibutuhkan oleh
manusia dalam menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi. Allah SWT
berfirman (yang artinya): Kami telah
menurunkan al-Kitab ini sebagai penjelasan atas semua perkara sekaligus sebagai
petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi kaum Muslim (TQS an-Nahl [16]: 89).
Agar al-Quran benar-benar bisa berfungsi
sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT dalam ayat di atas, yakni agar
al-Quran benar-benar menjadi kitab kehidupan (yakni menjadi rujukan/pedoman
hidup kita), tentu ada kewajiban kita terhadap al-Quran. Pertama: Al-Quran harus
senantiasa dibaca, bukan dijadikan hiasan di rak-rak buku di rumah atau
perpustakaan. Membaca al-Quran merupakan salah satu tanda keimanan, menjadi
pembeda antara orang Muslim dan orang kafir (Lihat: QS al-Isra' [17]: 45).
Apalagi membaca al-Quran banyak
keutamaannya, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam beberapa
hadisnya.
Kedua:
Al-Quran sedikit-banyak harus dihapalkan, sebagaina sabda Rasulullah
saw., “Sesungguhnya orang yang dalam
hatinya tidak ada al-Quran sedikitpun bagaikan rumah yang akan roboh.” (HR at-Tirmudzi).
Ketiga:
Al-Quran harus dikaji dan diajarkan, sebagaimana sabda Rasulullah saw.,
“Orang yang terbaik di antara kalian
adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan al-Quran.” (HR al-Bukhari).
Keempat: Al-Quran wajib diamalkan dalam kehidupan.
Setiap Muslim wajib mengamalkan seluruh isi al-Quran. Sebabnya, al-Quran bukan
sekadar berfungsi sebagai bacaan. Allah SWT mencela orang yang membaca al-Quran
tetapi tidak mengamalkan isinya (Lihat: QS
al-Jumu’ah [62]: 5).
Komentar
Posting Komentar