Wajib Mengamalkan Seluruh Isi Alquran
Banyak Muslim yang hingga saat ini hanya
mengamalkan sebagian—bahkan sebagian kecil—isi al-Quran. Tentu beraneka ragam
alasannya. Ada yang memang karena kebodohannya. Ada yang karena faktor
kemalasannya. Ada yang memang disebabkan dorongan hawa nafsunya. Ada yang mau mengamalkan isi al-Quran yang memerintahkan
shalat, shaum dan haji; tetapi enggan membayar zakat, menutup aurat, dsb. Ada
yang enggan makan babi karena dilarang al-Quran, tetapi masih doyan makan riba
padahal juga sama-sama dilarang al-Quran. Padahal jelas, seorang Muslim wajib
mengamalkan seluruh isi al-Quran. Allah SWT mencela orang yang membaca al-Quran
tetapi tidak mengamalkan isinya: Perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepada mereka Taurat tetapi kemudian Taurat itu
tidak mau mereka pikul adalah seperti keledai yang memikul buku-buku. Betapa
buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah (TQS al-Jumu’ah [62]: 5).
Allah SWT pun mencela orang-orang yang
hanya mengamalkan sebagian—apalagi sebagian kecil—isi al-Quran: Apakah kalian mengimani sebagian isi
al-Kitab dan mengingkari sebagian isinya yang lain? Tidak ada balasan bagi
orang yang bertindak demikian di antara kalian kecuali kehinaan di kehidupan
dunia dan pada Hari Kiamat nanti dia akan dilemparkan ke dalam azab yang sangat
pedih (TQS al-Baqarah [2]: 85).
Demikianlah,
kaum Muslim—baik dalam level pribadi, masyarakat bahkan negara—harus
benar-benar mengamalkan seluruh isi al-Quran. Hanya dengan itu pula rahmat dan
keberkahan dari Allah SWT akan meliputi mereka.
Komentar
Posting Komentar