Puasa Ramadhan pada hakikatnya bisa menjadi sarana (wasilah) bagi pelakunya untuk menghapus dosa-dosanya. Dengan kata lain, puasa bisa menjadi kaffarah (penghapus) dosa-dosa hamba. Nabi saw., bersabda, “Fitnah seseorang terhadap keluarga, harta, jiwa, anak dan tetangganya dapat ditebus dengan puasa, shalat, sedekah serta amar makruf dan nahi mungkar.”(HR al-Bukhari dan Muslim).
Tentang ibadah puasa—khususnya puasa Ramadhan—sebagai penggugur dosa juga ditegaskan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya, “Shalat lima waktu, (dari) Jumat ke Jumat, dan (dari) Ramadhan ke Ramadhan, adalah penggugur dosa (seseorang pada masa) di antara waktu tersebut sepanjang ia menjauhi dosa besar.” (HR Muslim).
Beliau pun bersabda, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan hanya mengharap pahala, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR al-Bukhari).
Puasa Ramadhan sekaligus akan memasukkan pelakunya ke dalam surga. Ini karena Abu Umamah ra. pernah berkata kepada Nabi saw., “Wahai Rasulullah, perintahlah saya untuk mengerjakan suatu amalan, yang dengan amalan itu, saya dimasukkan ke dalam surga.” Saat itu beliau bersabda, ‘Berpuasalah, karena (puasa) itu tak ada bandingannya.’” (HR Ahmad dan an-Nasa`i).
Lebih dari itu Puasa Ramadhan akan memberikan syafaat kepada pelakunya pada Hari Kiamat. Rasulullah saw. bersabda, “Puasa dan al-Quran akan memberikan syafaat untuk seorang hamba pada Hari Kiamat.” (HR Ahmad dan al-Ha
Komentar
Posting Komentar