Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

‘Ashabiyyah Haram

Aus dan Khazraj merupakan dua suku di Madinah yang berasal dari Yaman. Pada masa Jahiliah, Aus dan Khazraj terkenal karena keburukannya: suka berperang. Keduanya sering berperang, bukan hanya satu-dua tahun, tetapi puluhan tahun; bukan hanya satu-dua kali, namun berkali-kali. Contohnya adalah Perang Bu’ats. Perang ini adalah puncak peperangan antara Aus dan Khazraj. Yang ajaib, menurut Ibn Hajar al-Asqlani dalam Fath al-Bari (2/441), Perang Bu’ats berlangsung selama tidak kurang dari 30 tahun! Tentu dengan menewaskan ratusan bahkan ribuan orang dari kedua belah pihak. Perang Bu’ats hanyalah puncak peperangan antara suku Aus dan Khazraj. Ada sejumlah peperangan lain yang jika ditotal, menurut Ibnu Ishaq, sebagaimana dikutip oleh Imam al-Mawardi di dalam tafsirnya, berlangsung tidak kurang dari 120 tahun! Siapa yang diuntungkan? Tidak ada. Baik Aus maupun Khazraj menderita kerugian sangat besar! Kita tentu bertanya-tanya: Apa gerangan akar penyebab semua peperangan antar kedua suk...

Ragam Keutamaan Doa

Selain sebagai wujud ibadah kepada Allah SWT yang utama, doa memiliki sejumlah keutamaan. Di antaranya, doa dapat menghilangkan kesulitan dan kesusahan, sebagaimana Allah SWT nyatakan sendiri (yang artinya): Siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan jika ia berdoa kepada Allah dan yang menghilangkan kesusahan.” (TQS an-Naml [16]: 62). Doa pun bisa menolak qadha’, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah saw., “Tidak ada yang dapat menolak qadha’ kecuali doa.” (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban). Terkait hadis di atas, Imam asy-Syaukani  berkata, “Di dalamnya terdapat dalil bahwa Allah SWT menolak dengan doa sesuatu yang telah Dia tetapkan atas seorang hamba. Dalam masalah ini telah diriwayatkan banyak hadis. Yang menguatkannya adalah firman Allah SWT (yang artinya): Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki). Di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab.” Keutamaan lain doa dinyatakan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya, “Tidak ada se...

Pentingnya Menghapal Ilmu

Saat ini banyak kalangan yang mengkritik belajar denghan metode menghapal. Mereka berkeyakinan, yang pnting itu paham, bukan hapal. Pernyataan ini tentu tidak sepenuhnya benar. Paham itu penting. Demikian juga hapal. Justru seseorang dikatakan berilmu karena dia, selain paham, juga hapal banyak hal yang dia pelajari. Bahkan ada pepatah Arab yang menyatakan, “ Al-’Ilmu fi ash-shudûr la fi sutûr ” (Ilmu itu adalah apa yang ada tersimpan di dalam dada, bukan yang tertulis di atas kertas).” Terkait itu, Imam Malik  menuturkan bahwa Imam Ibnu Syihab az-Zuhri tidak memiliki catatan ilmu apapun, kecuali mengenai nasab kaumnya. Kemudian Imam Malik berkata, ”Kaumnya pada waktu itu tidak menulis, namun mereka menghapalnya. Jika dari mereka menulis suatu ilmu maka mereka menulisnya untuk dihapal. Setelah selesai menghapal, mereka menghapus apa yang mereka tulis.” Abu Burdah juga bertutur, bahwa suatu saat Abu Musa menyampaikan sebuah hadis kepada dia dan dia pun menulisnya. Abu M...

Merekatkan Kembali Ukhuwah Kita

Allah SWT berfirman (yang artinya): Berpegang teguhlah kalian pada tali (agama) Allah dan janganlah kalian berpecah-belah. Ingatlah nikmat Allah atas kalian saat kalian dulu saling bermusuhan, lalu Dia mempertautkan kalbu-kalbu kalian sehingga kalian dengan nikmat-Nya menjadi bersaudara (TQS Ali Imran [3]: 103). Terkait frasa tali Allah dalam ayat di atas, Abu Said al-Khudri menyatakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Kitabullah adalah tali Allah yang memanjang dari langit hingga bumi.” (HR at-Tirmidzi). Adapun frasa jangan berpecah-belah, menurut Imam al-Qurthubi, maksudnya adalah jangan berselisih dalam agama sebagaimana yang terjadi di kalangan kaum Yahudi dan Nasrani dalam agama mereka. Frasa tersebut juga bisa bermakna: jangan bergolong-golongan mengikuti hawa nafsu dengan berbagai macam tujuan duniawi (Al-Qurthubi, IV/159). Karena itulah Imam Abul Qasim al-Isbahani mengatakan, “Kelompok yang selalu merujuk dalam segala sesuatu pada al-Quran dan as-Sunnah akan sela...

Mewaspadai Adu Domba

Saat ini banyak pihak yang tidak suka melihat umat Islam bersatu dan bersaudara. Lalu mereka berupaya mengadu-domba kaum Muslim. Persis seperti yang pernah dialami oleh kaum Aus dan Khazraj dulu. Sebagaimana kita ketahui, setelah kaum Aus dan Khazraj masuk Islam, persaudaraan kedua pihak sangatlah erat. Namun rupanya, persaudaraan yang indah itu sangat tidak disukai oleh kaum Yahudi. Saah satunya Syas bin Qais. Ia merasa jengkel melihat eratnya persaudara an dan keakraban kaum Muslim. Karena itu saat Syas bin Qais berjalan melewati beberapa sahabat Rasulullah saw. dari suku Aus dan Khazraj dalam satu majelis, dia segera bergegas menyuruh seorang pemuda Yahudi, “Pergilah ke tempat mereka. Lantunkan kepada mereka syair-syair yang dulu mereka ucapkan (yakni syair-syair ‘ashabiyyah).” Upaya pemuda Yahudi tersebut nyaris berhasil. Terjadilah pertengkaran hebat di antara kedua belah pihak hingga nyaris saling membunuh. Namun, kabar pertengkaran mereka segera sampai ke ...