Di antara ibadah kepada Allah SWT yang paling utama adalah membaca al-Quran, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Ibadah umatku yang paling utama adalah membaca al-Quran.” (HR al-Baihaqi).
Tentang membaca al-Quran sebagai ibadah utama juga ditegaskan oleh Rasulullah saw., “Siapa saja yang membaca sepuluh ayat al-Quran pada malam hari, ia tidak akan pernah ditulis sebagai orang-orang yang lupa. Siapa saja yang membaca seratus ayat al-Quran, ia ditulis sebagai orang yang banyak beribadah.” (HR al-Hakim, ad-Darimi dan Ibnu Abi Syaibah).
Rasulullah saw. juga pernah bersabda, “Siapa saja yang membaca seratus ayat dalam semalam maka ditulis bagi dia ibadah sepanjang malam.” (HR Ahmad dan ad-Darimi).
Rasulullah saw. pun pernah bersaba, “Orang yang (dinilai) paling banyak beribadah adalah yang paling banyak membaca al-Quran.” (HR ad-Dailami).
Keutamaan inilah yang menjadikan Abdullah bin Mas’ud ra.—yang merasa lemah fisiknya—jarang berpuasa sunnah. Saat ia ditanya, “Mengapa Anda sedikit berpuasa (sunnah)?” Beliau menjawab, “Sungguh puasa menjadikan aku lemah dalam membaca al-Quran. Padahal membaca al-Quran lebih aku sukai daripada berpuasa.” (al-Matjar ar-Râbih, hlm. 30).
Karena itu pantaslah jika Rasulullah saw. pun bersabda, “Umatku yang paling mulia adalah orang-orang yang biasa berinteraksi dengan al-Quran dan orang-orang yang terbiasa menunaikan shalat malam.” (HR al-Baihaqi dan ath-Thabarani).
Komentar
Posting Komentar